Jika kawan mencari pada search engine, tentunya akan banyak ditemukan tulisan tentang konfigurasi Load Balancing Mikrotik dengan 2 ISP, Nah disini ane cuma bahas bagaimana melakukan konfigurasi tersebut jika ISP yang digunakan terdiri dari IP DHCP seperti Speedy atau fastNET dan satunya lagi menggunakan IP Static.
Toplogi yang dipakai dala tulisan ini dapat dilihat seperi pada gambar disamping, Router yang digunakan adalah RB450-G dengan lima buah interface, kita asumsikan interface tersebut adalah eth1, eth2, eth3, eth4 dan eth5. masing-masing terkoneksi dengan network yang berbeda, konfigurasi IP Address detailnya adalah sebagai berikut:
ISP dengan IP static eth1 : interface ke arah ISP 1, IP Address: 10.201.0.2/28, gateway: 10.201.0.1 ISP dengan IP dhcp eth2 : interface ke arah ISP 2, IP DHCP Client: 10.200.0.112/24, gateway: 10.200.0.1 untuk menentukan IP Address dan gateway dhcp client kawan bisa melihatnya pada menu IP DHCP Client . eth3 IP Address : 192.168.51.1/24 //untuk gateway klien yang melalui ISP 1 eth4 IP Address : 192.168.52.1/24 //untuk gateway klien yang melalui ISP 2 eth5 disabled.
1. Konfigurasi IP Address yang diperlukan:
/ip address add address=10.201.0.2/28 network=10.201.0.0 interface=eth1 add address=192.168.51.1/24 network=192.168.51.0 interface=eth3 disabled=no add address=192.168.52.1/24 network=192.168.52.0 interface=eth4 disabled=no add interface=eth5 disabled=yes Catatan: untuk interface eth2 akan terupdate secara otomatis dari dhcp client
2. Konfigurasi NAT:
/ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade src-address=192.168.51.0/24 add chain=srcnat action=masquerade src-address=192.168.52.0/24
3. Konfigurasi Mangle:
/ip firewall mangle add chain=prerouting action=mark-routing new-routing-mark=via-isp1 passthrough=no\ src-address=192.168.51.0/24 in-interface=eth3 add chain=prerouting action=mark-routing new-routing-mark=via-isp2 passthrough=no\ src-address=192.168.52.0/24 in-interface=eth4
4. Konfigurasi IP Routes dan IP Routes Rule
/ip route rule add dst-address=10.200.0.0/28 action=lookup table=main add dst-address=10.201.0.0/28 action=lookup table=main add dst-address=192.168.51.0/24 action=lookup table=main add dst-address=192.168.52.0/24 action=lookup table=main add src-address=10.201.0.0/28 action=lookup table=via-isp1 add src-address=10.200.0.0/28 action=lookup table=via-isp2 add routing-mark=via-isp1 action=lookup table=via-isp1 add routing-mark=via-isp2 action=lookup table=via-isp2 /ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.201.0.1 check-gateway=ping distance=1\ scope=30 target-scope=10 routing-mark=via-isp1 add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.200.0.1 check-gateway=ping distance=1\ scope=30 target-scope=10 routing-mark=via-isp1 add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.201.0.1 check-gateway=ping distance=1\ scope=30 target-scope=10 routing-mark=via-isp2 add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.200.0.1 check-gateway=ping distance=1\ scope=30 target-scope=10 routing-mark=via-isp2 add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.201.0.1 check-gateway=ping distance=1\ scope=30 target-scope=10
Seperti kawan lihat diatas pada konfigurasi IP route ada routing yang memang tidak ditulis, yaitu routing yang berasal dari konfigurasi IP Address dan IP dhcp client, kenapa? karena biasanya itu akan muncul secara otomatis. Untuk itu sebelum menambahkan konfigurasi untuk IP route sebaiknya dicek dulu yang mana yang sudah ada dan yang mana yang belum ada.
Konfigurasi diatas juga bisa dilakukan melalui winbox, kawan tinggal sesuaikan saja perintah diatas dengan menu yang ada di winbox, untuk melihat bagaimana hasil akhir daripada ip route melalui winbox, perhatikan gambar berikut:
Bila dilihat pada gambar ada 2 warna pada IP Route menu yaitu hitam dan biru, jika warna hitam memberi arti bahwa routing yang aktif dan sedang digunakan oleh masing-masing subnet, warna biru merupakan routing static sebagai backup jika routing utama bermasalah.
Demikianlah konfigurasi load balancing mikrotik dengan 2 ISP, dhcp dan static. IP Address yang digunakan dalam tulisan ini hanyalah contoh, gunakanlah IP Address milik kawan untuk mencoba konfigurasi load balancing dengan mikrotik.
Tinggalkan komentar jika kawan medapatkan masalah dalam penerepannya, Terima kasih.
Info yg bermanfaat...Mau tanya misalnya server memiliki 2 NIC satu lokal dg ip 192.168.1.1 dan satu lg statik dr isp pertama utk internet. Kemudian kantor pusat ingin membuat pvn dan diberikan ISP kedua untk vpn dan jatah ip dimulai dr 192.168.16.1 mhn bantuan gimana cara setingnya terima ksh sblmnya
ReplyDeleteHai,
DeleteKalau yang dimaksud untuk menyambungkan kantor pusat dan cabang melalui 2 ISP, coba cari informasi tentang PPTP dengan Mikrotik.
Saya agak bingung pertanyaannya, :D
Terima kasih
Gan mau tanya, bagaimana konfigurasinya jika kita Tidak menggunakan Load Balancing dengan 2 ISP...? Mungkin aga kurang baik tapi mungkin saja ada yang membutuhkan konfigurasi seperti itu. Misalnya :
ReplyDeleteEthernet 1 : ISP A
Ethernet 2 : ISP B
Ethernet 3 : LAN A
Ethernet 4 ; LAN B
Dimana ISP A melayani LAN A dan ISP B melayani LAN B namun tanpa menggunakan metode Load Balancing. Jadi jika ada masalah pada ISP A maka LAN A yang otomatis ikut bermasalah tidak mengambil atau berbagi Bandwitch dari ISP B yang khusus melayani LAN B.
Mohon bantuannya Gan...
Maaf baru bisa balas kawan,
DeleteJika dinginkan sperti itu, buat 2 buah NAT dengan action=src-nat dan to-addresses sesuai dengan ISP dan LANnya, untuk konfigurasi mangle mungkin tidak diperlukan.
tapi ingat jika ISP A putus, LAN A akan terputus juga
terima kasih.
Ethernet 1 : ISP A
ReplyDeleteEthernet 2 : ISP B
Ethernet 3 : LAN A
Ethernet 4 ; LAN B
posisi udah di loadbalance, klo misal si ISP A mau dikasih ip sendiri biar bisa diakses dgn ip yg berbeda tp masih dalam keadaan ter-loadbalance gmn ? bisa gk ya
Sangat membantu nih gan artikel konfigurasi load balancing mikrotik
ReplyDeleteMau tanya gan
ReplyDeleteBagaimana kalau ip klien dalam 1 ip address (192.168.1.x), menggunakan 2 (Static dan Dinamis) isp dan 1 mikrotik? ether yang digunakan : ether1 untuk isp1, ether2 untuk sip2 ether3 untuk lokal, tolong settingannya gan, terimakasih
Mau tanya gan
ReplyDeleteBagaimana kalau ip klien dalam 1 ip address (192.168.1.x), menggunakan 2 (Static dan Dinamis) isp dan 1 mikrotik? ether yang digunakan : ether1 untuk isp1, ether2 untuk sip2 ether3 untuk lokal, tolong settingannya gan, terimakasih
Tolong dibantu Gan
ReplyDeletecara setting 2 isp (static dan dinamis) dalam 1 mikrotik, ip klien yang digunakan 192.168.1.x.
ether1 : ISP static
ether2 : isp dinamis
ether3 : lokal (192.168.1.x)
Terimakasih
Hai kawan, sorry agak telat balesnya
Deleteikutin aja petunjuk di artikel ini, hanya untuk ip klien yang kawan pakai hanya satu subnet, artinya lebih simpel.
pakai aja salah satu ip diatas: 192.168.51.0/24 atau 192.168.52.0/24
tinggal ubah dengan ip 192.168.1.x
selamat mencoba
min mau tnya.. itu kan LANnya kepake 2 port.. jika LANnya hanya 1 port.. settingannya gimana ya biar akses inetnya bisa random ambil salah satu ISP
ReplyDeleteIya sob, basicnya pake ecmp load balancing, kalo mau di pisahin per-ip bikin aja address-list untuk tiap isp, atau sobat bisa juga pake teknik NTH.
Deletehttp://wiki.mikrotik.com/wiki/NTH_load_balancing_with_masquerade
gan untuk ip route rule wajib di gunakan kah?
ReplyDeleteMaap balesnya agak lama kawan,
Deleteip route rule gak wajib digunakan, itu hanya memisahkan 2 buah ip subnet yang berbeda supaya mikrotiknya bisa diakses dari arah kedua isp tsb, bisa juga kawan menggunakan ip firewal mangle, mark connection untuk input, lalu mark routing untuk output masing2 isp.