September 23, 2012

Filter Sharing Printer Menggunakan Windows Firewall

Sharing Printer dalam jaringan secara default akan bisa diakses oleh semua komputer dalam satu jaringan, namun bagaiaman jika kita menghendaki Share Printer hanya bisa terkoneksi dengan IP Address tertentu dan tidak semua IP dalam jaringan tersebut, untuk itulah disini kita akan membahas Filter Sharing Printer menggunakan Windows Firewall untuk keperluan tersebut.
 
Sebelum setting untuk filter Sharing Printer menggunakan Windows Firewall, tentunya kawan harus mengerti terlebih dahulu bagaimana Sharing Printer dengan Windows pada suatu jaringan.Kita ibaratkan IP komputer yang dikonfigurasi sebagai Server Printer adalah 192.168.114.100, dan kita hanya akan memberikan hak akses hanya kepada IP Address 192.168.114.201 dan 192.168.114.202 dalam jaringan.

Pada komputer Server Printer, klik Start >> Control Panel >> Windows Firewall.
Kemudian akan tampil menu Windows Firewall, klik Tab Exceptions, oh ya sebelumnya pastikan posisi Firewall adalah ON pada Tab General, lihat gambar dibawah:



Pada gambar diatas checklist File and Printer Sharing kemudian klik Edit dan kita akan masuk pada menu Edit Service, perhatikan gambar dibawah:



Dalam menu tersebut diatas checklist TCP 139 (share printer menggunakan port ini untuk mennjalankan servicenya) dan klik Change scope seperti tanda panah diatas, setelah itu akan muncul kembali pop-up menu windows seperti pada gambar dibawah:



Pada menu tersebut diatas masukkan IP Address yang akan kita berikan hak akses untuk pemakaian Share Printer, terlihat pada gambar diatas konfigurasi dengan sintaks: 192.168.114.201,192.168.114.202/255.255.255.255

Setelah klik OK, silahkan kawan coba untuk mengakses Sharing Printer dari IP Address yang di berikan hak akses, kemudian cobalah akses menggunakan IP selain IP Address tersebut, sampai disini kawan telah berhasil membuat Filter untuk Sharing Printer menggunakan Windows Firewall.

Selamat mencoba, tinggalkanlah komentar jika menghadapi kendala dan terima kasih.
Read More...

Sharing Printer Menggunakan Windows Dalam Jaringan

Untuk membuat sharing printer, kawan harus mengerti terlebih dahulu penomoran IP Address, di asumsikan disini setiap komputer telah terkonfigurasi dalam jaringan dengan baik dan telah memilik IP Address. Kita akan setting salah satu komputer sebagai pusat sharing untuk printer dalam jaringan (LAN) tersebut, katakanlah komputer ini memiliki IP Address: 192.168.114.100 dengan Subnetmask 255.255.255.0.

Pada komputer tersebut diatas klik Start >> Control Panel >> Printers and Faxes
Dalam Menu Printers and Faxes pilih Printer yang akan di-share untuk printer lain didalam jaringan, misalnya untuk Printer Canon Bubble-Jet BJ-300, klik kanan pada icon Printer, dan jika ini baru pertama kali kawan melakukan share Printer, Sistem akan membuat semacam notifikasi atau peringatan bila fitur ini di aktifkan, seperti terlihat pada gambar dibawah:

share printer permission

klik link yang diberi tanda panah merah, nanti akan muncul pop-up lagi dan pilih 'Just Enable Sharing' lalu klik OK, dan jika kawan sudah mengkonfigurasi sharing permissionnya maka pop-up yang muncul seperti gambar dibawah:

sharing printer

Pada tampilan ini kawan harus klik Share this printer dan berikan nama share yang nantinya akan dipanggil dari komputer lain dalam satu jaringan, setelah selesai klik OK dan kawan telah berhasil membuat Sharing Printer.

Untuk memanggilnya dalam jaringan, klik Start >> Run dan ketikkan IP Addres dimana kita mengkonfigurasi Share Printer, lihat contoh pada gambar dibawah:

connect to printer server

Atau bisa juga melalui menu My Newtork Places pada Network Connections.

Sekarang kawan bisa mencobanya dari komputer lain dan lakukan pencetakan, oh ya tulisan disini memakai Windows XP Proffesional sebagai Sistem Operasinya, untuk jenis Sistem Operasi Windows yang lain mohon sesuaikan posisi menu yang dibutuhkan.

Selamat mencoba, jika mengalami kendala tinggalkanlah komentar, terima kasih.
Read More...

September 12, 2012

Setting Virtual Host Pada Apache Tomcat Server

Tentunya kawan sekalian sudah mengetahui apa fungsi dari Apache Tomcat, yaitu sebagai web server yang menjalankan aplikasi web dengan bahasa pemrograman java. Sama seperti web server untuk java yang lain Resin Server, secara default Tomcat juga menjalankan server pada port 8080 untuk http dan port 8433 untuk https.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan bagaiamana mengkonfigurasi virtual host pada Apache Tomcat Webserver dengan tiga buah sub domain, diasumsikan sub domain telah terkonfigurasi dan berjalan baik dengan nama domain: www.domainkawan.com, asal.domainkawan.com dan asal2.domainkawan.com, semuanya berjalan dengan IP Address 10.10.10.5 dan sistem operasi yang digunakan adalah linux, masing-masing dokumen root:

- www.domainkawan.com direktori /path-to-tomcat/webapps/www
- asal.domainkawan.com direktori /path-to-tomcat/webapps/asal
- asal2.domainkawan.com direktori /path-to-tomcat/webapps/asal2

1. Persiapan
Langkah awal tentunya kawan sudah mempunyai sebuah server dengan sistem operasi linux yang dibutuhkan, seperti Fedora, Redhat, CentOS atau Ubuntu dan sudah terkonfigurasi dengan baik. Kemudian download source awal yang diperlukan yaitu :
- Apache Tomcat dengan versi 4, 5, 6, atau 7 (pilih salah satu).
- j2sdk 4 (tomcat 4) , j2sdk 5 (minimal untuk versi 5 dan 6) serta j2sdk 6 untuk versi 7.
Setelah selesai install seperti biasa.

2. Pastikan java home sudah terkonfigurasi dengan baik

# vi /path-to-tomcat/bin/catalina.sh
Lihat konfigurasi pada catalina.sh dan tambahkan kode berikut di awal konfigurasi

export JAVA_HOME=/opt/j2sdk1.4.2_12

ingatlah untuk menyesuaikannya dengan path direktori kawan dan juga sesuaikan versinya (ini adalah untuk pemanggilan java_home)
3. Konfigurasi server.xml

# vi /path-to-tomcat/conf/server.xml

<Server port="8009" shutdown="shutdown" debug="0">

<Service name="Tomcat-Apache">
<Connector className="org.apache.catalina.connector.http.HttpConnector"
   port="8080" minProcessors="5" maxProcessors="100"
   enableLookups="false" redirectPort="8443"
   acceptCount="75" debug="0" connectionTimeout="600000"
   useURIValidationHack="false" disableUploadTimeout="true"
   bufferSize="4096" maxKeepAliveRequests="50" />
   <Engine name="tomcat" debug="0" defaultHost="www.domainkawan.com">
    <Logger className="org.apache.catalina.logger.FileLogger"
     prefix="catalina_log." suffix=".txt" timestamp="true"/>
     <Host name="www.domainkawan.com" appBase="/path-to-tomcat/webapps/www" debug="0">
           <Context path="" docBase="." reloadable="true" />
           <Valve className="org.apache.catalina.valves.AccessLogValve"
           directory="logs"  prefix="www_domainkawan_log." suffix=".txt"
           pattern="common" resolveHosts="true"/>
     </Host>
     <Host name="asal.domainkawan.com" appBase="/path-to-tomcat/webapps/asal" debug="0">
           <Context path="" docBase="." reloadable="true" />
           <Valve className="org.apache.catalina.valves.AccessLogValve"
           directory="logs"  prefix="asal_access_log." suffix=".txt"
           pattern="common" resolveHosts="true"/>
     </Host>
     <Host name="asal2.domainkawan.com" appBase="/path-to-tomcat/webapps/asal2" debug="0">
           <Context path="" docBase="." reloadable="true" />
           <Valve className="org.apache.catalina.valves.AccessLogValve"
           directory="logs"  prefix="asal2_access_log." suffix=".txt"
           pattern="common" resolveHosts="true"/>
      </Host>
   </Engine>
</Service>
</Server>

Simpan konfigurasi diatas dan restart sever, anda bisa cek dengan membuka salah satu halaman website diatas, misalnya http://www.domainkawan.com:8080 dan jika konfigurasi server berjalan dengan baik, website kawan akan terlihat sebagaimana mestinya.

Terima kasih, jika menghadapi kendala tinggalkanlah komentar.
Read More...

September 11, 2012

Link Phising di Email dengan Pengirim Webmaster Help Desk

Dewasa ini penipuan dalam dunia internet semakin merajalela dan cara yang dilakukanpun juga semakin bervariasi dan semakin beragam, tujuannya utamanya adalah untuk mendapatkan uang dari para korbannya. Salah satunya adalah Phising yaitu membuat halaman login palsu yang dimiripkan (disamakan) dengan aslinya, sehingga seseorang yang tidak waspada akan memasukkan username dan passwordnya disana dan tanpa disadari ia juga memberikan hal itu kepada si pembuat halaman palsu.

Dengan kata lain telah terjadi pencurian username dan password yang sebetulnya terjadi karena ketidakwaspadaan kita sendiri. Jika yang dimasukkan adalah username dan password yang diapakai untuk transaksi keuangan seperi credit card atau bank-id, kawan bisa membayangkan apa yang telah didapat oleh pembuat halaman palsu tersebut.

Bagaimana seseorang dapat masuk perangkap tersebut ?

Caranya bervariasi, bisa melalui media sosial seperti facebook atau twitter dan juga yang lainnya, si pembuat halaman atau kita katakan "si-penipu", mengirimkan link ke halaman profile sang calon korban dengan kata-kata yang biasanya cukup menarik, dan ketika link tersebut di klik maka ketku itu juga akan masuk  ke halaman phising yang dibuat si-penipu.

Lain lagi yang saya alami, beberapa hari ini saya menerima email yang mengatasnamakan Webmaster , Help Desk (Bantuan Meja), atau bahkan Webmaster Help Desk (Webmaster Bantuan Meja), yang isinya menyatakan bahwa email account telah melebihi batas quota sehingga kita tidak bisa mengirim atau menerima email, sehingga kita diharuskan untuk mem-validasi melalui link yang mereka tautkan, lihat gambar dibwah untuk lebih jelasnya:

email phising

isi email phising
Perhatikan link pada gambar diatas, isi email mengarahkan kita untuk mengklik link yang diberikan, itulah salah satu taktik si-penipu untuk mengajak kita masuk ke halaman palsunya dan jika kawan menerima email atau pesan apapun yang berbentuk seperti ini, jangan pernah terpancing untuk mengkliknya, atau hapus saja email atau pesan yang tidak jelas tanpa harus melihatnya.

Demikianlah yang bisa disampaikan mudah-mudahan dapat berguna, selalu waspada dan perhatikan alamat dengan teliti jika ingin melakukan transaksi khusunya transaksi keuangan, Terima kasih.
Read More...

September 10, 2012

Memperbaiki Erorr Tomcat Java Lang OutOfMemory

Pernahkan kawan mengalami Apache Tomcat Server yang mendadak Down ketika banyak akses atau traffic yang masuk, dan kita harus me-restart untuk membuatnya Up kembali, tetapi kejadian tersebut terus berulang sehingga mengakibatkan server tidak berjalan normal, dan ketika cek kedalam log ditemukan error yang berbunyi "java lang OutOfMemoryError".

Dari kejadian diatas dapat disimpulkan bahwa sudah tidak ada lagi memori yang tersedia dan bisa digunakan oleh tomcat server untuk menjalankan proses, mungkin kawan sudah dapat menebak solusinya yaitu dengan menaikkan memori yang disediakan oleh sistem operasi untuk menjalankan proses tersebut, kata lainnya adalah kita harus menaikkan heap memori yang tersedia untuk server tersebut.

Seperti kawan ketahui secara default memori yang dapat digunakan oleh tomcat adalah 32 MB sampai dengan 64 MB, yah itulah besaran yang akan digunakan jika kita tidak mengkonfigurasinya dalam file konfigurasi tomcat, untuk itu bukalah file catalina.sh, letaknya ada di /path-to-tomcat-server/bin/catalina.sh
lihat pada baris seperti dibawah:

 # vi /path-to-tomcat-server/bin/catalina.sh

# Get standard environment variables
PRGDIR=`dirname "$PRG"`
CATALINA_HOME=`cd "$PRGDIR/.." ; pwd`
if [ -r "$CATALINA_HOME"/bin/setenv.sh ]; then
  . "$CATALINA_HOME"/bin/setenv.sh
fi

Terlihat pada file konfigurasi server memanggil file bernama setenv.sh pada direktori /path-to-tomcat-server/bin/setenv.sh, pada konfigurasi default file tersebut tidak ada jadi server memang hanya dapat menggunakan memory sebesar yang disebutkan diatas, untuk menambahkannya kawan tinggal membuat file tersebut dan menyimpannya pada direktori yang dimaksud.

# vi /path/to/tomcat/bin/setenv.sh

JAVA_OPTS=” -Xms32m  –Xmx512m –Xss512k $JAVA_OPTS –Djava.awt.headless=true”

Pada konfigurasi diatas heap memory yan disediakan adalah minimal sebesar 32 MB dan maksimal 512 MB, asumsi memori yang tersedia pada server 1 GB, kawan dapat menyesuaikan dengan fisik memory yang ada dalam server, setelah itu simpan dan restart service tomcat server.

Pengalaman penulis sendiri setelah menambahkan file setenv.sh tersebut adalah tomcat server menjadi lebih stabil dan dapat melayani ribuan transaksi yang masuk dalam satu harinya, tidak ada lagi server down atau crash, mudah-mudahan hal ini dapat berjalan terus sampai saatnya upgrade server ..... Amin.

Jika kawan punya pengalaman lain atau punya solusi lain yang lebih bisa membuat tomcat berjalan lebih stabil dan dapat melayani lebih banyak transaksi yang berjalan dalam satu harinya, share-lah di sini dengan meninggalkan komentar, supaya bisa menjadi pandangan yang baik bagi pembaca yang lain.

Demikianlah, Terima kasih.
Read More...

September 8, 2012

Membuat Konfigurasi Apache Web Server Lebih Secure

Apache Server atau lebih dikenal dengan Web Server dan juga biasa dikenal dengan sebutan httpd adalah server yang menjalankan sebuah website. Apache adalah Web Server paling populer saat ini, karena disamping banyak website yang berjalan menggunakannya, petunjuk atau tutorial untuk mengkonfigurasinya juga banyak ditemui melalui search engine. Secara umum server ini berjalan pada port 80 dan sudah tersedia pada semua Platform Sistem Operasi, bahkan sudah ada yang ter-bundle dengan Mysql dan Ftp-server seperti Xampp.
Dalam kesempatan ini, penulis akan sharing apa yang dikonfigurasikan untuk membuat Apache server lebih aman, palig tidak menjaga segala hal yang secara default bisa mendatangkan hal yang tidak dinginkan seperti server eksploit atau hack.
Langsung saja, diasumsikan kawan telah paham untuk mengkonfigurasi virtual server menggunakan Apache dan telah berjalan dengan baik. Untuk menambah keamanannya ikuti langkah berikut:

1. Login ke dalam server kawan.
2. Buka file httpd.conf dan lakukan hal-hal dibawah ini:

Disable versi dan informasi lain yang berkaitan dengan apache server

ServerSignature Off
ServerTokens Prod

Disable direktori browsing dan direktori diluar dokumen root:

<Directory />
  Options None
  AllowOverride None
  Order Deny,Allow
  Deny from all
</Directory>

<Directory /dokumen-root>
  Options -Includes -Indexes -FollowSymlinks
  AllowOverride All
  Order Allow,Deny
  Allow From all
</Directory>

Pastikan server berjalan dengan user dan group apache:

User apache
Group apache

Seteleh selesai melakukan hal diatas simpan httpd.conf dan restart web server.

Demikianlah beberapa konfigurasi yang dapat ditambahkan untuk keamanan web server kawan, jika dirasakan masih kurang, kawan dapat searching menggunakan mesin pencari dengan keyword "make secure apache server" atau "membuat apache lebih secure".

Terima kasih dan jangan ragu untuk meninggalkan komentar.
Read More...

September 1, 2012

Cek Malware Pada Website Atau Blog

Perlu kawan ketahui pada website atau blog yang terkena malware akan muncul peringatan dari browser ketika kita akan mengaksesnya, bunyinya kira-kira adalah peringatan bahwa website ini berbahaya lebih baik jangan mengaksesnya, begitu juga jika hendak mengaksesnya lewat search engine.

Untuk cek apakah sebuah website atau blog terdapat malware adalah dengan menggunakan fasiltas cek Malware yang ada pada google webmaster tools dan free website untuk cel malware yaitu melalui http://sitecheck.sucuri.net/scanner. Yah itulah dua tool yang biasa penulis pakai untuk cek malware pada webiste atau blog.

1. Sucuri Site Check
Cara yang paling cepat untuk cek apakah website atau blog kita mengandung malware atau tidak adalah dengan menggunakan free website malware check seperti yang disebutkan diatas, kawan tinggal akses ke sana dan masukkan site address atau url website yang ingin di cek, kemudian klik scan website dan tunggu beberapa saat hasilnya akan keluar dan kita dapat menganalisanya.



2. Google Webmaster Tools
Sebelum dapat menggunakan menu diagnosa untuk cek malware yang ada pada google webmaster tools, tentunya kawan harus registrasi terlebih dahulu pada alamat: https://www.google.com/webmasters/tools, tetapi jika kawan mempunyai akun gmail tinggal login saja dengan memasukkan passwordnya.
Setelah login tambahkan situs web melalui menu add site, dan setelah berhasil klik untuk masuk ke dashboard situs yang dinginkan dan masuk ke menu Health lalu kli Malware, akan muncul keterangan apakah website mengandung malware atau tidak, jelasnya lihat gambar dibawah:



Disamping untuk cek Malware, Google Webmaster Tools mempunyai banyak kegunaan lain yang diperulkan oleh seorang webmaster, saran penulis dan sangat rekomen supaya kawan menggunakannya. Dan bila ingin cek menggunakan tools lain selain yang disebutkan disini kawan dapat mencarinya melalui search engine dengan keyword "free website malware check"

Demikianlah yang bisa disampaikan saat ini dan jangan ragu untuk meninggalkan komentar, Terima kasih.
Read More...